Kemarin (31/5), tim survey dari KPAL telah langsung terjun ke lapangan untuk melakukan survey. Untuk menuju pulau bakau, tim survey berangkat dari kampung tua tiongkang dengan dipandu oleh anggota KNB.
Farid rahman, ketua KPAL yang juga ikut serta dalam tim survey ini mengatakan
“kami memahami betul fungsi dari keberadaan hutan bakau, sehingga kegiatan menanam bakau memang menjadi salah satu titik konsen kami sebagai pecinta alam” ujar farid.
Kegiatan ini akan ikuti mahasiswa dan nelayan. namun farid juga mengatakan jika memungkinkan kegiatan penanaman bakau ini akan dijadikan kegiatan rutin KPAL sebagai wujud kepeduliannya terhadap kelestarian alam dengan mengajak khalayak yang lebih luas.
“kegiatan ini akan melibatkan mahasiswa dan nelayan. jika memungkinkan kami akan coba merutinkan kegiatan ini, dengan lebih terbuka mengajak elemen masyarakat yang lebih luas sehinggga kepedulian terhadapa alam ini dimiliki oleh setiap elemen masyarakat”.
Selain melakukan survey, sejumlah mahasiswa ini juga melakukan diskusi dengan nelayan setempat. Dalam diskusi sebagian nelayan sangat menyayangkan semakin memprihatinkannya kondisi bakau di kawasan batam, rempang dan galang.
"Di Batam, Rempang dan Galang (Barelang) yang kondisi bakaunya sudah memprihatinkan karena maraknya aksi penebangan liar serta penimbunan di bibir pantai secara berlebihan," ungkap Ketua KNB, Antonius. (nm)
0 komentar:
Posting Komentar